Bulan Rajab: Bulan Istighfar


Bulan Rajab adalah bulan istighfar. Oleh karena itu, marilah kita memperbanyak bacaan istighfar di bulan ini dan senantiasa melantunkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Para ulama berkata:
رَجَبٌ شَهْرُ اْلاِسْتِغْفَارِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ الْمُخْتَارِ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْقُرْآنِ
Bulan Rajab adalah bulannya istighfar, Sya’ban adalah bulannya membaca shalawat kepada Nabi SAW (Al-Mukhtar), dan Ramadhan adalah bulan memperbanyak bacaan Al-Qur’an.

Di antara bacaan istighfar yang diajarkan para ulama untuk dibaca setiap bulan Rajab adalah:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
“Ya Allah, ampunilah dosaku, kasihanilah aku, dan terimalah tobatku.”

Para ulama mengajarkan untuk membaca istighfar ini sebanyak 70 kali setiap pagi dan sore hari selama bulan Rajab.

Selain itu, para ulama juga mewasiatkan kita untuk senantiasa memperbanyak bacaan Sayyidul Istighfar yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: سَيِّدُ اْلاِسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُوْلَ العَبْدُ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ.
Diriwayatkan dari Syaddad ibn Aus RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Sayyidul istighfar adalah seorang hamba mengucapkan: 'Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, dan aku berada di atas tanggungan-Mu dan janji-Mu selama aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu atas diriku, dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.'”

Keutamaan membaca Sayyidul Istighfar disebutkan dalam hadits:
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ. (رواه البخاري)
Artinya: “Barang siapa yang membacanya di siang hari dengan keyakinan, lalu meninggal pada hari itu sebelum petang, maka ia termasuk ahli surga. Barang siapa yang membacanya di malam hari dengan keyakinan, lalu meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk ahli surga.” (HR. Bukhari)

Diriwayatkan bahwa Hasan al-Basri menyarankan istighfar kepada siapa pun yang menghadapi masalah, merujuk pada firman Allah dalam surah Nuh:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا. (نوح: ١٠-١٢)
Artinya: “Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, serta menjadikan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Nabi Muhammad SAW bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، تُوبُوا إِلَى اللَّهِ، فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ. (رواه مسلم)
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohon ampunan-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah setiap hari sebanyak seratus kali.” (HR. Muslim)

Iblis sendiri mengakui kekuatan istighfar:
أَهْلَكْتُ النَّاسَ بِالذُّنُوبِ، فَأَهْلَكُونِي بِـ(لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ) وَالاِسْتِغْفَارِ.
“Aku menghancurkan manusia dengan dosa-dosa, tetapi mereka menghancurkanku dengan kalimat tauhid (Laa ilaaha illallah) dan istighfar (Astaghfirullah).”

Karena itu, jamaah rahimakumullah, marilah kita memperbanyak bacaan istighfar di bulan Rajab ini sebagai wasilah untuk memohon ampunan Allah SWT dan meraih ridha-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUTBAH IEDUL FITRI 1446 H

Tujuan Hidup Manusia

Jadilah Hamba Allah bukan Hamba Ramadhan