KHUTBAH IDUL ADHA 1445/ 2024
MUSHOLLA
AMANATUL UMMAH JAGAKARA JAKARTA
Oleh :
Dr. H. Taufik
Abdillah Syukur, Lc., MA
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الله أكبر (9x)أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً
لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَه، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لآإِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْن وَلَوْ
كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ اَمَّا
بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ:
يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Pertama–tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat
Allah Swt atas rahmat dan nikmat-Nya sehingga kita dapat hadir di masjid yang
penuh berkah ini untuk menunaikan ibadah shalat jum’at berjama’ah. Shalawat dan
salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Saw. Mudah-mudahan kita
termasuk golongan umatnya yang mendapatkan syafa’at pada hari la yanfa’u
malun wala banun illa man atallaha biqolbin salim.
Khatib berwasiat untuk alfaqir sendiri dan kepada jama’ah
yang dirahmati Allah agar selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah dimanapun
kita berada dan janganlah kita mati kecuali dalam keadaan Islam. Semoga Allah
selalu memberikan kepada kita taufik dan hidayah-Nya sehingga kita Istiqomah
dalam takwa sampai akhir hayat kita dan kita mati dalam keadaan husnul
khotimah.
Khatib akan bercerita tentang awal mula disyariatkan kurban
bagi anak cucu keturunan Nabi Adam AS. Yaitu dua
anak Nabi Adam yang Bernama Qabil dan Habil.
Alkisah,
Adam dan Hawa diturunkan ke bumi setelah diusir dari surga karena melanggar
larangan memakan buah khuldi. Mereka menjalani kehidupan di tempat yang baru
dan mulai beranak pinak. Hawa melahirkan dua pasang anak kembar laki-laki dan
perempuan yang diberi nama Qabil, Iqlima, Habil, dan Labuda. Qabil merupakan
saudara kembar Iqlima, sementara Habil merupakan saudara kembar Labuda. Adapun
kisah yang paling terkenal adalah antara Qabil dan Habil. Setelah mereka
berempat sudah baligh, Allah memerintahkan Adam untuk mengawinkan anak-anaknya
yang tidak sekandung. Qabil dinikahkan dengan Labuda dan Habil dinikahkan
dengan Iqlima. Akan tetapi, karena paras yang Labuda yang tidak secantik
Iqlima, Qabil merasa dengki karena Habil dapat menikahi saudari kembarnya. Ia
bahkan mendapat bisikan dari iblis untuk membunuh Habil. Dikarenakan tidak mau
mengalah maka Nabi Adam memerintahkan kedua putranya untuk berkurban.
Qabil
mempunyai ladang pertanian sedangkan Habil mempunyai peternakan kambing. Mereka
berdua pun menyerahkan kurbannya. Habil mengurbankan hewan ternaknya yang
terbaik yang ia miliki, sementara Qabil mengurbankan tanaman hasil pertaniannya
dengan kualitas paling rendah. Allah SWT mengirimkan api sebagai petunjuk dan
tanda bahwa Ia telah menerima kurban dari kedua putra Adam dan api itu menyambar
kurbannya Habil. Allah Swt berfirman :
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا
قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ
لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
Ceritakanlah
kepada mereka kisah dua putra Adam (Habil dan Qabil) yang
sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah
seorang dari mereka berdua (yaitu Habil) dan tidak diterima dari yang
lain (yaitu Qabil). Lalu Qabil berkata, "Aku pasti
membunuhmu!" Berkata Habil, "Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari
orang-orang yang bertakwa.
لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ
يَدِيَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ
Habil
berkata : "Sungguh, kalau kamu membunuhku, aku sekali-kali tidak akan
menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada
Allah”.
Qabil
gelap mata, akhirnya ia membunuh habil. Para mufassir menerangkan bahwa Qabil
memanggul jenazah Habil selama satu tahun lamanya sampai akhirnya Allah
mengutus dua ekor burung yang bertarung sehingga salah satunya mati. Dengan
keadaan yang sama, burung yang masih hidup menggali tanah dan memasukkan
bangkai burung yang telah mati ke dalamnya. Ketika itu, Qabil yang menyaksikan
pergulatan kedua burung tersebut segera meniru apa yang telah dilakukan mereka.
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الْأَرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ
يُوَارِي سَوْءَةَ أَخِيهِ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ
هَذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْءَةَ أَخِي فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ
Jadi
dosa yang pertama kali dilakukan oleh manusia sebagai anak keturunan Adam AS
adalah dosa karena hasud, iri dan dengki. Dari hasud biasanya
akan lahir dosa dosa besar yang lain seperti ghibah, membicarakan keburukan
orang, namimah, adu domba, fitnah, yang ujung-ujuangnya bisa berakhir dengan
pembunuhan seperti yang dilakukan Qobil kepada Habil. Maka dari itu Rasulullah
Saw bersabda:
إيَّاكم والحسدَ، فإنَّ الحسدَ يأكلُ الحسناتِ كما تأكلُ النَّارُ
الحطبَ
Jauhilah hasud, karena sesungguhnya sifat hasud itu
menggerogoti pahala, dan sangat cepat
membakar sebagaimana api (yang begitu cepat) menyambar kayu bakar. (HR Abu
Dawud). Rasulullah Saw juga pernah bersabda:
إِنَّ
أُمَّهَاتُ اْلخَطَايَا ثَلَاثٌ: الكِبْرُ وَالْحِرْصُ وَالْحَسَدُ
Sesungguhnya induk dari segala dosa itu ada tiga, yakni
takabur, tamak dan hasud. Dari 3 induk dosa ini akan lahir dosa-dosa besar
lainnya. Dosa hasud yang pertama kali melakukan adalah Qobil. Adapun dosa takabur
yang pertama kali melakukan adalah Iblis. Iblis selama puluhan ribu tahun
menjadi ahli ibadah akan tetapi ketika Allah memerintahkan sujud kepada Adam, maka
seluruh makhluk bersujud kecuali Iblis. Iblis berkata :
أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن
طِينٖ
‘Saya lebih baik daripada Adam, Engkau ciptakan saya dari
api, sedangkan dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah’." (QS Al-A’raf: 12).
Adapun dosa yang pertama kali dilakukan oleh Adam
AS adalah tamak atau serakah. Padahal banyak
sekali buah-buahan disurga tetapi kenapa masih ada keinginan untuk menikmati,
memiliki, merasakan buah yang lain yang dilarang oleh Allah Swt.
Iblis menggoda Adam dan Hawa adalah dengan memberi janji
palsu. Iblis berjanji, jika memakan buah Khuldi keduanya akan naik jabatan
menjadi malaikat, dan menjadi kekal selamanya di surga; tidak akan mati sampai
kapan pun. Rayuan Iblis berhasil, siapa sih yang tidak ingin naik jabatan dan
keabadian? Yang akhirnya malah membuat Adam dan Hawa terusir dari surga.
Demikian khutbah singkat ini semoga bermanfaat untuk kita
semua. Mudah-mudahan kita bisa menghindari tiga induk dosa besar tersebut. Dosa
takabur yang dilakukan oleh Iblis, dosa tamak dan serakah yang dilakukan oleh Nabi
Adam dan Hawa serta dosa hasud, iri dengki yang dilakukan oleh Qobil. Sehingga kita
nanti diakhirat kelak diperjumpakan dengan Allah Swt dengan membawa Qolbu
salim, yaitu hati yang bersih dari pada dosa-dosa. Semoga yang belum berkurban
diberikan rizki banyak sehingga bisa berkurban, dan yang berkurban tahun ini, semoga
diterima kurbannya dan Allah gantikan dengan pahala dan rizki yang berkah
berlimpah. Amin ya Robbal Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ،
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكيْمِ.
وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم أَقوْلُ قَوْلِيْ هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ
كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
للهُ أَكْبَرُ (7) وَلِلّهِ الحَمْدُ الحَمْدُ
لله و كفى و الصلاة و السلام على النبي
المصطفى و على أله و صحبه أهل الصدق والوفاء أَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَ اللهِ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. فقال الله تعالى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَأّيُّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَ عَلىَ ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ
وَ عَلَى ألِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ
عَلَى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى العَالمَيْنَ
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ . اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللَّهُمَّ أعزّ الإسلام والمسلمين، وأذلَّ الشرك
والمشركين، ودمر أعداءك أعداء الدين، واجعل بلادنا آمنةً مطمئنة وسائر بلاد
المسلمين اللَّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّة سيدنا اللَّهُمَّ أغفر
أُمَّة سيدنا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ أنصر أُمَّةِ سيدنا مُحَمّد اللَّهُمَّ فَرِّجْ
أُمَّة سيدنا مُحَمّد فرجا عاجلا برحمتك
يا أرحم الراحمين.
Ya Allah, ya tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa
kedua orang tua kami, sayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi kami. Ya Allah ampunilah dosa guru-guru kami,
berilah kami ilmu yang berkah dan manfaat baik di dunia maupun di akhirat. Ya Allah,
ampuni dosa pasangan hidup kami, bimbinglah keluarga kami sehingga menjadi
keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, keluarga yang saling memotivasi
untuk terus meningkatkan ibadah kepada Allah Swt. Ya Allah. ampuni dosa
anak-anak kami, bimbing mereka dengan hidayah-Mu agar menjadi anak yang sholeh
dan sholehan, anak yang berbakti kepada Allah dan Rasul-Nya, anak yang berbakti
kepada kedua orangtuanya, anak yang berguna bagi masyarakat, agama dan
bangsanya. Ya Allah, ampuni dosa kaum
muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat baik yang masih hidup maupun yang
telah tiada.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ
Ya Allah, kami banya berbuat dosa, jika di hari iedul
adha ini engkau tidak mengampuni kami maka kami termasuk golongan yang merugi
ya Allah. Maka jangan masukkan kami ke dalam kelompok orang-orang yang merugi
ya Allah.
Ampuni sebusuk apapun diri kami, ampuni sebanyak apapun
dosa yang kami perbuat. Ampuni segelap apapun masa lalu kami, ampuni senista
apapun aib-aib yang kami sembunyikan selama ini, ampuni jika nikmat yang Kau
berikan kepada kami, kami gunakan untuk bermaksiat kepada-Mu ya Allah. Ampuni
kezaliman kami kepada anak-anak kami, saudara-saudara kami, tetangga kami dan ampuni
kezaliman kami kepada orangtua kami Ya Allah. Ampuni
jika ada orang yang pernah terhina dan tersesat karena lisan dan perbuatan
kami. Ampuni andai ada harta haram, makanan haram, yang melekat pada tubuh kami
ya Allah.
Ya Allah ya Tuhan kami, matikanlah kami dalam keadaan iman,
matikan kami dalam keadaan islam dan matikan kami dalam keadaan husnul
khotimah, jangan matikan kami dalam keadaan su’ul khotimah.
Masukkanlah kami kedalam surga-Mu tanda dihisab bersama orang–orang yang engkau
cintai, jangan masukkan kami kedalam nerakamu karena kami tidak mampu atas
azab-Mu yang sangat pedih.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ رَبَّنَا
آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِوَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و سلم.
عِبَادَ
اللهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي
الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ
اسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر وَ اللهُ
يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ. و
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Komentar
Posting Komentar