3 KELOMPOK MASUK SURGA TANPA HISAB
Dr. H. Taufik Abdillah Syukur, Lc., MA
إنَّ
الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ
فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَ
بَعْدَه.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيْمُ وَبَلَّغَ
النَّبِيُ الكَرِيْمُ وَ نَحْنَ عَلَى ذلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَ الشَّاكِرِيْنَ وَ
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
Pertama–tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah ﷻ sehingga kita dapat berada di masjid yang mulia ini untuk
menunaikan ibadah shalat jum’at berjama’ah. Shalawat dan salam selalu tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad ﷺ. Mudah-mudahan kita termasuk
golongan umat nabi Muhammad ﷺ yang mendapatkan syafa’at pada hari la
yanfa’u malun wala banun illa man atallaha biqolbin salim.
Mengawali khutbah jum’at kali ini, khatib berwasiat kepada diri sendiri dan
kepada jama’ah yang dirahmati Allah ﷻ untuk selalu
meningkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ dimanapun kita berada dan janganlah kita mati kecuali dalam
keadaan Islam. Mudah-mudahan kita selalu mendapat taufik dan hidayah sehingga
kita selalu istiqomah dalam takwa sampai akhir hayat kita dan mudah mudahan
kita semua mati dalam keadaan husnul khatimah. Amin ya Robbal Alamin.
Hadirin yang
dirahmati Allah
فَإِنَّ النَّاسَ
بَعْدَ السُّؤَالِ ثَلَاثُ فِرَقٍ: {فِرْقَةٌ} لَيْسَ لَهُمْ حَسَنَةٌ، فَيَخْرُجُ
مِنَ النَّارِ عُنُقٌ أَسْوَدُ، فَيَلْقُطُهُمْ لَقْطَ الطَّيْرِ الْحَبَّ،
وَيَنْطَوِي عَلَيْهِمْ، وَيُلْقِيهِمْ فِي النَّارِ، فَتَبْتَلِعُهُمُ النَّارُ،
وَيُنَادَى عَلَيْهِمْ: "شَقَاوَةٌ لَا سَعَادَةَ بَعْدَهَا."
وَقِسْمٌ آخَرُ
لَا سَيِّئَةَ لَهُمْ، فَيُنَادِي مُنَادٍ: "لِيَقُمْ الْحَمَّادُونَ لِلَّهِ
عَلَى كُلِّ حَالٍ." فَيَقُومُونَ وَيَسْرَحُونَ إِلَى الْجَنَّةِ، ثُمَّ
يُفْعَلُ ذَلِكَ بِأَهْلِ قِيَامِ اللَّيْلِ، ثُمَّ بِمَنْ لَمْ تَشْغَلْهُ
تِجَارَةُ الدُّنْيَا وَلَا بَيْعُهَا عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى، وَيُنَادَى
عَلَيْهِمْ: "سَعَادَةٌ لَا شَقَاوَةَ بَعْدَهَا."
وَيَبْقَى قِسْمٌ
ثَالِثٌ وَهُمُ الْأَكْثَرُونَ، خَلَطُوا عَمَلًا صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا،
وَقَدْ يَخْفَى عَلَيْهِمْ وَلَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنَّ الْغَالِبَ
حَسَنَاتُهُمْ أَوْ سَيِّئَاتُهُمْ، وَلَكِنْ يَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ
يُعَرِّفَهُمْ ذَلِكَ لِيُبَيِّنَ فَضْلَهُ عِنْدَ الْعَفْوِ وَعَدْلَهُ عِنْدَ
الْعِقَابِ، فَتَتَطَايَرُ الصُّحُفُ وَالْكُتُبُ مُنْطَوِيَةً عَلَى الْحَسَنَاتِ
وَالسَّيِّئَاتِ، وَيُنْصَبُ الْمِيزَانُ، وَتَشْخَصُ الْأَبْصَارُ إِلَى
الْكُتُبِ: أَتَقَعُ فِي الْيَمِينِ أَوْ فِي الشِّمَالِ؟ ثُمَّ إِلَى لِسَانِ
الْمِيزَانِ: أَيَمِيلُ إِلَى جَانِبِ السَّيِّئَاتِ أَوْ إِلَى جَانِبِ
الْحَسَنَاتِ؟ وَهَذِهِ حَالَةٌ هَائِلَةٌ تَطِيشُ فِيهَا عُقُولُ الْخَلَائِقِ.
Imam al-Ghazali di
dalam kitab Ihya Ulumudin mengatakan bahwa manusia ketika selesai di hisab di
padang mahsyar di bagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama adalah mereka
yang tidak memiliki pahala kebaikan sama sekali seperti orang kafir ataupun
murtad. Maka keluar dari api neraka neraka makhluk yang
menangkap mereka seperti burung yang memungut biji-bijian, lalu melemparkan
mereka ke dalam neraka. Kemudian diserukan kepada mereka: (شَقَاوَةٌ لَا سَعَادَةَ بَعْدَهَا) "Celaka
bagi kalian yang tidak ada kebahagiaan setelahnya."
Golongan kedua,
yang merupakan golongan terbanyak, mereka yang memiliki amal baik dan amal
buruk. Maka mata-mata mereka terfokus pada lembaran catatan amal yang akan
diberikan melalui tangan kanan atau
tangan kiri.
Golongan ketiga,
mereka yang tidak memiliki dosa sedikit pun. Maka diserukan oleh seorang
penyeru: (لِيَقُمْ الْحَمَّادُونَ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ)
"Hendaklah bangkit orang-orang yang banyak memuji Allah dalam segala
keadaan." Maka mereka bangkit dan menuju ke surga. (ثُمَّ يُفْعَلُ ذَلِكَ بِأَهْلِ قِيَامِ اللَّيْلِ) Kemudian
hal yang sama dilakukan kepada orang-orang yang senantiasa bangun malam, (ثُمَّ بِمَنْ لَمْ تَشْغَلْهُ تِجَارَةُ الدُّنْيَا وَلَا بَيْعُهَا عَنْ
ذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى) lalu kepada mereka yang tidak disibukkan
oleh perdagangan dunia dan jual-beli dari mengingat Allah Ta’ala. Kemudian
diserukan kepada mereka: (سَعَادَةٌ لَا شَقَاوَةَ بَعْدَهَا.")"Kebahagiaan
yang tidak ada kesengsaraan setelahnya."
Hadirin yang
dirahmati Allah
Ada 3 kelompok
yang akan masuk surga tanpa di hisab. Yang pertama adalah al-hammadun.
Rasulullah Saw
bersabda:
إِنَّ
أَفْضَلَ عِبَادِ اللَّهِ -تَبَارَكَ وَتَعَالَى- يَوْمَ الْقِيَامَةِ
الْحَمَّادُونَ
Artinya:
"Sesungguhnya sebaik-baik hamba Allah pada hari kiamat adalah mereka yang
banyak memuji Allah (al-Hammadun)."
Makna
"al-Hammadun": "Hammad" adalah bentuk kata kerja yang
menunjukkan tindakan yang berulang atau terus-menerus. Jadi,
"al-Hammadun" berarti orang-orang yang selalu dan terus-menerus
mengucapkan pujian kepada Allah, baik dalam keadaan suka maupun duka, dalam
segala situasi dan kondisi. Seperti yang dilakukan Rasulullah Saw :
"كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- إِذَا رَأَىٰ مَا يُحِبُّ
قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ، وَإِذَا
رَأَىٰ مَا يَكْرَهُ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَىٰ كُلِّ حَالٍ."
"Rasulullah
SAW, jika melihat sesuatu yang disukai, beliau berkata: 'Alhamdulillah, yang
dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.' Dan jika melihat sesuatu
yang dibenci, beliau berkata: 'Alhamdulillah, atas segala keadaan.'"
Rasulullah Saw
bersabda:
أفضل الذكر لا إله إلا الله وأفضل الدعاء الحمد لله
"Zikir yang
terbaik adalah (ucapan) La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah), dan doa
yang terbaik adalah Alhamdulillah (segala puji bagi Allah)."
Kelompok yang
kedua adalah kelompok yang selalu melakukan qiyamullail. orang yang
konsisten melaksanakan qiyamul lail maka dirinya akan dimasukkan kedalam surga
tanpa adanya hisab. Berdasarkan Hadis dari Asma’ binti Yazid bahwa Rasulullah
bersabda
يُحْشَرُ النَّاسُ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيُنَادِي
مُنَادٍ فَيَقُولُ: أَيْنَ الَّذِينَ كَانَتْ تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ
الْمَضَاجِعِ؟ فَيَقُومُونَ، وَهُمْ قَلِيلٌ، يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ،
ثُمَّ يُؤْمَرُ بِسَائِرِ النَّاسِ إِلَى الْحِسَابِ
"Manusia akan dikumpulkan di satu tempat yang luas pada
hari kiamat. Lalu ada seorang penyeru yang memanggil: ‘Di manakah orang-orang
yang lambung mereka jauh dari tempat tidur (yang bangun untuk shalat malam)?’
Maka mereka berdiri, dan jumlah mereka sedikit. Mereka akan masuk surga tanpa
hisab (perhitungan amal). Setelah itu, seluruh manusia lainnya diperintahkan
untuk menjalani hisab."(HR. Bayhaki)
(شرف المؤمن) Letak
kemulian orang mukmin ada pada qiyamullail.
سالم بن عبد الله بن عمر بن الخطاب أن رسول الله ﷺ قال: نعم الرجل عبد الله، لو كان يصلي من الليل، قال
سالم: "فكان عبد الله بعد ذلك لا ينام من الليل إلا قليلاً".
Salim bin Abdullah bin Umar bin Khattab
dari ayahnya, bahwa Rasulullah ﷺ
bersabda: "Sebaik-baik orang adalah Abdullah bin Umar, jika saja ia shalat
malam." Salim berkata: "Setelah itu, Abdullah bin Umar tidak pernah
tidur di malam hari kecuali hanya sedikit." (Hadis muttafaqun 'alaih)
(نيل ثواب الأكبر لا
يعلمه إلا الله) orang
yang melakukan qiyamullail makai akan mendapatkan pahala yang tidak ada yang
tahu hitungannya kecuali Allah Swt. Seberapa besar memang pahalanya?.
Rasulullah Saw bersabda :
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي تَعْدِلُ عَشَرَةَ آلَافِ
صَلَاةٍ، وَصَلَاةٌ فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ تَعْدِلُ مِائَةَ أَلْفِ صَلَاةٍ،
وَصَلَاةٌ بِأَرْضِ الرِّبَاطِ تَعْدِلُ بِأَلْفَيْ أَلْفِ صَلَاةٍ، وَأَكْثَرُ
مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ الرَّكْعَتَانِ يُطِيلُهُمَا العَبْدُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ.
"Shalat di masjidku (Masjid Nabawi)
setara dengan sepuluh ribu shalat, shalat di Masjidil Haram setara dengan
seratus ribu shalat, dan shalat di tempat perbatasan (tanah jihad) setara
dengan dua juta shalat. Namun, yang lebih besar dari semua itu adalah dua
rakaat yang dikerjakan seorang hamba di tengah malam dengan penuh
kekhusyukan."
Dan kelompok yang ketiga adalah orang
yang selalu berzikir kepada Allah Swt. Maka dari itu Allah Swt berfirman dalam surat aljumuah
ayat 9 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ
الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ
لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, apabila
(seruan) untuk melaksanakan salat pada hari Jumat telah dikumandangkan,
segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui.
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا
مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Apabila salat
(Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah,
dan Ingatlah Allah, Dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung.
Terus kita bekerja,
berusaha, dan lain sebagainya akan tetapi terus juga berzikir, mengingat Allah Swt
agar kita menjadi orang yang beruntung. Bukan hanya beruntung di dunia saja,
tapi juga beruntung di akhirat kelak amin ya Rabbal Alamin.
Semoga kita bisa
menjadi hamba Allah yang terus mengucapkan alhamdulillah dalam mensyukuri
nikmat Allah Swt. Dan istiqomah dalam qiyamullah dan terus berzikir dan mengingat
Allah dalam setiap keadaan, semoga kita selalu mendapatkan rahmat dan
perlindungan dari Allah baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin ya Rabbal
Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِالْحَكيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاَوتَهُ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ العَلِيْمُ أَقوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا
بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِه الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه
نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سيدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
فيا عباد الله اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ للّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ
الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالـْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ
أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْـمُسْلِمِينَ فِي كُلِّ زَمَان وَ فِي مَكَانٍ.
اللَّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّة سيدنا
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أُمَّة سيدنا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ فَرِّجْ عَنْ أُمَّةِ
سيدنا مُحَمّد رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِوَصَلَّى اللهُ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ
وَ لَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
Komentar
Posting Komentar