Cinta Nabi

حب النبي

 

بِسْمِ اللهِ الرّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الحمد لله الذي جعلنا من جماعة ذكر الغافلين، نسأل الله تعالي أن يتغمدنا جميعًا برحمته ومغفرته ورضوانه وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَشْرَفِ اْلأَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاصَحابه و أتباعه و أمته أجمعين حق قدره و مقدره العظيم و لا حول ولاقوة الابالله العلي العظيم أما بعد :

Yang sama sama kita hormati Guru tercinta, (مرب روحنا) ayahanda KH. Syamsul Ma’arif Hamzah (متعه الله بطول حياته مع الصحة والعافية) beserta seluruh keluarga besarnya, yang kami cintai Gus Lubbi, Gus Tomi, Gus Ryan,  Gus Najib, Gus Ade dan para jama'ah yang di sayangi dan dirahmati Allah swt. Amin. Semoga kita semua yang hadir pada malam ini mendapatkan keberkahan dari guru kita yang mulia. Amin ya Robbalalamin.

Sesungguhnya apa yang akan saya akan sampaikan ini adalah sebagai nasihat atau pengingat untuk alfaqir sendiri, yang semata-mata ingin mencari ridho guru agar mendapatkan ridho Allah Swt.  

Hadirin yang dimuliakan Allah Swt

Alhamdulillah kita telah berada dibulan Rabiul Awal, bulan Maulid Nabi Muhammad Saw, semoga bertambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad Saw. Rasulullah Saw pernah bersabda :

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

"Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Guru kita yang mulia, KH. Syamsul Ma’arif Hamzah, pernah bercerita, bahwa ada sahabat yang dicintai Nabi walaupun pada awalnya para sahabat yang lain membencinya dan ada sahabat yang dibenci nabi walaupun pada awalnya para sahabat menyukainya.

Sahabat yang pertama bernama النعيمان بن عمرو الأنصاري dan satunya lagi bernama ثعلبة بن حاطب.

Nu’aiman, di awal keislamannya, masih belum bisa meninggalkan kebiasaan buruknya yaitu minum khamar. Bahkan Nabi Muhammad Saw pernah mencambuknya dengan 40 kali cambukan. Karena Nu’aiman sering melakukan hal tersebut maka ada seorang sabahat melaknatnya dengan mengatakan :

اللهم العنه، ما أَكْثَرَ مَا يَشْرَبُ وَأَكْثَرَ مَا يُجْلَدُ

"Ya Allah, kutuklah dia; betapa banyak dia minum dan betapa banyak dia dicambuk."

Nabi mendengar ucapakan laknat tersebut dan langsung menegurnya,

لَا تَلْعَنَّهُ، فَإِنَّهُ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ

“Janganlah engkau mengutuknya (melaknatnya) karena sesungguhnya (di dalam hati nuaiman ini) ada kecintaan yang mendalam kepada Allah dan rasul-Nya.

Akhirnya Nuaiman bertaubat, istiqomah dalam Islam bahkan diberi kabar gembira dengan surga, Rasulullah Saw bersabda:

إِنَّ نُعَيمَانَ سَيَدْخُلُ الجَنَّةَ وَهُوَ يَضْحَكُ

“Nu'aiman akan masuk surga sambil tertawa”.

 

 

Berbeda dengan Tsa’labah bih Hathib yang pada masa awal ke-Islamannya ia adalah seorang yang taat beribadah dan selalu sholat lima waktu bersama Nabi Muhammad Saw, hal itu membuat para sahabat yang lainnya terkesima. Apalagi ia adalah seorang miskin yang terkadang bergantian pakaian bersih untuk sholat bersama istrinya.

Tetapi pada suatu hari, ia datang kepada Nabi dan memohon doa darinya agar ia menjadi orang kaya;

يا رسولَ اللَّهِ ادعُ اللَّهَ أن يرزقَني مالًا

“Ya Rasulullah, tolong doakan saya, agar Allah menganugerahi saya harta.

Namun, Rasulullah menolak permintaan tersebut, dan malah menasihati Tsalabah,

ويحَكَ يا ثعلبةُ،  قليلٌ تؤدِّي شكرَهُ خيرٌ من كثيرٍ لا تطيقُه

“Wahai Tsa'labah, sedikit yang engkau syukuri itu lebih baik dari pada banyak yang tidak kuat engkau menanggungnya”

Tetapi Tsalabah terus bersikeras agar permohonannya dikabulkan sampai-sampai ia bersumpah:

فو الذي بعثكَ بالحقِّ إن آتاني اللَّهُ -عزَّ وجلَّ- مالًا لأعطِينَّ كلَّ ذي حقٍّ حقَّهُ

"Demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, jika Allah -Azza wa Jalla- memberiku harta, pasti aku akan memberikan setiap hak kepada pemiliknya." pasti saya akan memberikan hak-hak (baik zakat, shadaqoh, dll) kepada setiap orang yang berhak menerimanya".

Rasulullah Saw akhirnya memegang janji Tsa’labah, lalu beliau berdoa:

اللهم  ارزق ثعلبة مالا

"Ya Allah, berilah Tsa’labah rezeki berupa harta."

Allah mengabulkan do’a Rasulullah Saw.  Kemudian Rasul menyedekahkan Tsa’labah seekor kambing . Kambing itu semakin berkembang, sehingga ia merasa kota Madinah sudah sempit dengan kambing-kambingnya lalu berpindah lokasi ke sebuah lembah di kota Madinah. Pada awalnya ia selalu shalat lima waktu di masjid Nabawi, karena sibuk dengan harta dan pekerjaannya, ia hanya bisa shalat dua waktu saja. Kemudian ketika hartanya makin banyak, ia tidak lagi sholat berjamaah lima waktu bersama Nabi. Yang ia mampu hanya shalat jumat berjamaah satu minggu sekali. Kemudian hartanya semakin banyak, akhirnya ia meninggalkan shalat jumat berjamaah. (ترك الجمعة و الجماعة)

Beberapa bulan kemudian turunlah ayat: 103 Surat At-Taubah, Allah Swt berfirman:

"خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً", Ambillah dari sebagian harta mereka sebagai sedekah

"تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا" , yang dengannya kamu membersihkan dan menyucikan mereka, karena zakat bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga membersihkan diri mereka dari sifat-sifat buruk seperti keserakahan dan kecintaan berlebihan terhadap harta dan dunia.

Akhirnya Nabi mengutus dua orang petugas Amil Zakat untuk menarik zakat Tsa'labah, namun Tsa’labah enggan membayar zakat.  Maka Allah turunkan surat At-Taubah ayat: 75-76. Allah Swt berfriman:

وَمِنْهُم مَّنْ عَٰهَدَ ٱللَّهَ لَئِنْ ءَاتَىٰنَا مِن فَضْلِهِۦ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

“Ada diantara mereka yang berjanji kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.”

فَلَمَّآ ءَاتَىٰهُم مِّن فَضْلِهِۦ بَخِلُوا۟ بِهِۦ وَتَوَلَّوا۟ وَّهُم مُّعْرِضُونَ

“(tetapi) Setelah Allah memberikan kepada mereka karunia-Nya, mereka “kikir”. mereka berpaling dan mereka menolak”.

فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِى قُلُوبِهِمْ إِلَىٰ يَوْمِ يَلْقَوْنَهُۥ بِمَآ أَخْلَفُوا۟ ٱللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ

“Maka Allah timbulkan sifat munafik di dalam hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah ingkar kepada Allah dari apa-apa yang mereka janjikan sebelum itu”.  Dan akhirnya Tsa’labah meninggal dalam keadaan suul khatimah, Na’uzubillah min dzalik.

Tsa'labah ini lupa, bahwa beliau itu bisa sukses kaya berlimpah, mendapatkan karunia Allah karena Do’a Nabi Muhammad Saw. Do’a ini memang tidak nampak maka sering dilupakan orang. Maka bisa jadi kesuksesan dan keberkahan kita saat ini merupakan doa dari orang-orang yang pernah kita pintakan doa kepadanya atau doa tulus dari orang-orang tua atau kakek nenek kita, dan doa tulus dari  guru kepada murid-muridnya.

و العفو منكم

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH TAHUN BARU ISLAM

Sambutan Wisuda TK

MENYAYANGI ANAK YATIM